HMJ Arsitektur (Part1)

Assalamualaikum wr wb

Disela - sela istirahat malam ini untuk persiapan aktifitas malam biasanya, entah  kenapa terbersit sebuah kenangan masa lalu, kenangan saat pertama kali bergabung di sebuah organisasi yang mewadahi aktifitas mahasiswa arsitektur atau lebih sering disebut HMJ Arsitektur (Himpunan Mahasiswa Jurusan Arsitektur).

Tujuan awal ingin masuk ke dalam lingkungan HMJ itu karena rasa penasaran bagaimana kehidupan organisasi kemahasiswaan. Awal kali gabung, sempat ditunjuk mewakili angkatan 2007 sebagai peserta Suksesi kepengurusan HMJ tahun 2007. 

Saat itu, saya tidak tahu "SUKSESI" itu makanan apa ? 

Seingat saya,
saat itu saya hanya sebagai peserta (dengan beberapa teman saya tentunya) yang mewakili angkatan 2007, namun pada saat itu kami tidak mempunyai yang namanya Hak Suara, tapi punya Hak Bicara, krn memang angkatan 2007 masih belum tahu menahu mengenai kepengurusan HMJ Arsitektur.

Acara tersebut berlangsung sampai larut malam dan bersambung keesokan harinya, tentunya sampai tengah malam juga. (hufftt....lumayan capek juga)

Setelah kegiatan Suksesi, karena pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka angkatan 2007 ditunjuk sebagai panitia buka bersama HMJ Arsitektur, dan alahmadulilah acara berjalan dengan lancar namun pastinya juga ada satu atau dua hal yang cukup mengganggu saat perjalanannya.

Setelah acara buka puasa bersama, angkatan kami juga ditunjuk sebagai kepaitiaan untuk Open Talk Arsitektur, yang kebetulan kok saya yang jadi ketua panitia. Walaupun ndak siap dan ndak ngerti apa yang musti dilakukan, awalnya bertanya kepada para *senior (agak berat menuliskan kata tsb)  dan harus menghubungi langsung pembicara dari luar kampus. Alhasil...alhamdulilah...acara juga bisa berjalan dengan lancar kembali....

Beberapa kegiatan juga diadakan setelah kegiatan tersebut. Namun seperti biasa,kebiasaan saya di lingkungan baru, yakni menjadi lebih pasif, pasif bukan pasif yang sebenarnya, namun pasif tapi mengamati. Hal itu sering saya  lakukan karena 2 hal, karena memang benar - benar tidak tahu atau memang pura - pura ndak tahu, hehehe......

(to be continue.......)