Rabu, 29 Oktober 2014

"Annoying Person", si petaka pembawa manfaat

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

"Annoying Person" atau pengganggu, mungkin istilah ini sering kita temui di dunia pekerjaan atau organisasi kita. Mungkin bagi banyak orang, si "Annoying Person" dipercaya dapat menurunkan kualitas emosi kita dan kinerja kita selama ini, karena
"Annoying Person" selalu membuat saya sering jengkel dan tidak sedikit pula sering terbawa emosi sendiri. "Annoying Person" yang saya sering temui ini "mungkin" tidak menyadari bahwa cara pembawaan dirinya dalam berkomunikasi itu dapat mengundang rasa jengkel bagi lawan bicaranya karena setiap kali kita merespon dengan emosi, mereka seolah - olah tidak sadar dan malah menjadi - jadi. Sehingga tiap kali kita bertemu dengan si "Annoying Person" ini, bawaan kita selalu emosi, tapi semakin kita emosi menghadapi si "Annoying Person" ini malah akan dibuat semakin emosi. Entah, saya tidak tahu apa yang salah dan di bagian mana yang salah, namun yang pasti saya tidak menyalahkan keberadaan orang tersebut. Kalaupun ada yang sampai menyalahkan keberadaan mereka, menurut saya mereka itu egois.

Justru dengan kehadiran mereka, akan banyak membawa manfaat bagi kita, mulai dari kita bisa melatih kesabaran ( yang utama menurut saya ), lalu melatih kita cara / treatment berkomunikasi dengan orang seperti itu, hingga sebagai titik ukur tingkat kontrol emosi diri kita. yayaya....... hehehe.... Orang - orang seperti itu seharusnya memang kita lestarikan kok..hehehe.... ( bercanda yaa.... ). sekian.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Surabaya, 29 Oktober 2014
2.00 a.m

*Mohon maaf jika dalam catatan saya kali ini ada yang tersinggung, cuman sekedar sharing apa yang ada di kepala saya dalam menyikapi fenomena tersebut.

Sumber ilustrasi di : sini
Categories:

0 komentar: